Minggu, 11 Januari 2009

Israel Abaikan Resolusi DK PBB


Keangkuhan bangsa Yahudi di muka bumi tampaknya belum ada yang mampu menghentikannya. Bagaimana tidak, jet-jet, heli dan tank tempur serta Israel terus membantai warga Gaza, Jumat (9/1) di tengah-tengah seruan gencatan senjata dari DK PBB.

Hamas juga membalas dengan 20 tembakan roket ke kedua kota selatan Israel. Dalam satu gempuran udara Israel, dua militan Hamas dan satu warga sipil tewas serta satu bangunan lima lantai hancur dibom di utara Gaza, menewaskan tujuh orang, termasuk anak-anak.

Israel melancarkan 50 serangan udara sejak sebelum subuh dan asap tebal menutupi wilayah Gaza sampai kemarin sore. Namun, operasi militer Israel kini kembali dihentikan selama tiga jam, kemarin untuk memungkinkan bantuan masuk. Sebanyak 75 truk yang mengangkut makanan dan obat- obatan diperkenankan masuk ke Gaza.

Hamas mengklami roket Grad yang diluncurkannya, kemarin mengenai sasaran pangkalan udara Israel Tel Nof dekat Tel Aviv. Pangkalan itu dicurigai sebagai tempat penyimpanan pesenjataan nuklir Israel. Serangan itu dilancarkan Hamas setelah Israel melancarkan serangan membabi buta pada kemarin pagi.

Militer Israel (IDF) menyatakan sudah mengebom 50 lokasi di Gaza sepanjang kemarin dengan korban tewas 12 warga sipil, enam diantaranya dari satu keluarga di utara Gaza. Sehingga korban tewas di Gaza sudah mencapai hampir 800 orang dan 3.200 lebih lainnya mengalami luka. 10 Tentara Israel, tiga diantaranya dalam perang di Kota Gaza, kemarin dan tiga warga sipil Yahudi itu tewas.

Sementara, pejabat-pejabat kemanusiaan asing, warga sipil tak bisa lolos menyelamatkan diri dari Gaza yang terblokir. Belum lagi daerah-daerah yang dibombardir Israel merupakan wilayah padat penduduk. Akibatnya, korban jiwa warga sipil pun tak bisa dihindari.

Anak-anak tewas dalam serangan Israel di rumah-rumah mereka, saat berada di mobil bersama orangtua mereka ataupun ketika bermain di jalanan dan bahkan saat berada di tempat-tempat penampungan PBB.

Sayed, Mohammed dan Raida Abu Aisheh misalnya. Tiga bocah yang masing-masing berusia 12 tahun, 8 tahun dan 7 tahun itu sedang berada di rumah bersama orangtua mereka ketika serangan udara Israel menggempur rumah mereka. Mereka semua tewas. Hanya mereka yang sempat melarikan diri ke ruang bawah tanah rumah tersebut yang berhasil selamat.

Paman ketiga bocah malang itu, Saber Abu Aisheh (49) mengatakan, Israel sama sekali tak memberikan peringatan akan terjadinya gempuran itu. Padahal 2 tahun lalu, dia berulang kali menerima telepon dari militer Israel yang memberi tahu bahwa rumah di dekatnya akan digempur. Dia pun diminta untuk pergi ke tempat yang aman. “Apa yang sedang terjadi ini bukan perang, ini pembunuhan massal,” cetus Abu Aisheh. Tidak jelas kenapa rumahnya menjadi target serangan Israel.

Sedangkan petugas palang merah internasional yang bertugas mengumpulkan jenazah mengaku, harus bermain kucing- kucingan dengan tentara Israel. Alasannya, relawan juga menjadi korban serangan membabi buta di wilayah jantung kota Gaza.

“Kami menemukan 4 anak kelaparan di samping jenazah orang tuanya,” ujar salah seorang anggota Palang Merah Internasional (ICRC).

Sementara, Perdana Menteri Israel Prime Minister Ehud Olmert mengatakan, serangan roket terbaru ke Israel menunjukkan resolusi itu “tidak bisa dilaksanakan”. Para pejabat di kantor PM Ehud Olmert dikutip mengatakan: “militer Israel akan tetap melindungi warga Israel dan melancarkan misinya”.

Sumber : Serambinews.com



Read More..
 

My Blog Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Ipiet © 2009